Hari ini kuliah kosong, padahal belum pernah masuk kuliah ini, giliran masuk dosennya ga dateng, padahal sepertinya mata kuliahnya cukup menarik “Sejarah Statistika dan Filsafat Ilmu ” [yang menarik tulisan yang di- bold itu..]. Akhirnya menyempatkan diri -ngadem- lagi di SIC, di luar udara cukup panas..
Pagi ini alhamdulillah dapet -sarapan pagi- tausyiah dari seorang sahabat, tentang 4 golongan laki- laki yang ditarik ke neraka [setelah beberapa kali bahas seputar akhwat, kata Rasululllah kebanyakan penghuni neraka itu adalah wanita dengan berbagai macam penyebabnya…], Nah ini 4 golongan tersebut :
- Pertama untuk seorang ayah, yaitu ayah yang tidak memperhatikan pendidikan anak perempuannya dengan kata lain tidak memperhatikan “keshalihan” anak perempuannya, maka jika anaknya tersebut masuk neraka ia akan menariknya bersamanya. Bersyukurlah buat temen-temen putri yang bisa tetap berada dalam keshalihan, meskipun ayahnya tidak memperhatikannya, maka kelak insyaAllah jika ia masuk surga, ia lah yang akan mengajak kedua orang tuanya ke surga. amiin
- Kedua adalah seorang suami yang tidak memperhatikan, menasehati dan mengajak istrinya dalam kebaikan. Membiarkan istrinya jauh dari keshalihan. Nah ini salah satu tanggung jawab suami sebagai mas’ul. Smoga suami yang akan mendampingi kita nanti bisa saling mengingatkan dalam kesabaran dan ketakwaan, amiin, hingga sama-sama istiqomah berada di barisan orang- orang yang di ridhoi Allah…
- Golongan ketiga, seorang kakak laki- laki yang tidak memperhatikan keshalihan adik perempuannya. Jika ada seorang kakak yang membiarkan adiknya dalam kesesatan, bahkan tak mengingatkannya untuk menjadi seorang muslimah sholeha, maka mungkin bisa jadi, sang adik adik akan menariknya ke neraka [jika adiknya lalai dan masuk neraka tentunya].
- Golongan yang terakhir adalah seorang anak laki- laki yang tidak memperhatikan keshalihan ibunya. [Sepertinya sudah cukup jelas..]
MasyaAllah, sungguh berat tanggung jawabmu sodaraku, [tanggung jawab akhwat juga ga kalah beratnya], terlebih jika engkau seorang anak, seorang kakak laki- laki tertua [punya adik perempuan], seorang suami dan seorang ayah dari anak- anak. Bukan hal yang sepele dan cukup hanya diketahui, tapi wajib dipahami.
Buat para akhwat, kita juga tetep punya andil, karena keshalihan dan perubahan ke arah kebaikan bukan sepenuhnya tanggung jawab orang- orang disekeliling kita, tapi itu tanggung jawab kita, butuh usaha kita, karena hidayah itu harus diusahakan, karena perubahan harus kita upayakan, bukankah Allah berfirman “Allah tidak akan merubah suatu kaum, jika ia tidak merubah nya sendiri”, so tunggu apalagi siapapun kita, apapun peran dan posisi kita, kitalah yang paling utama bertanggung jawab atas diri kita, karena “Setiap diri adalah pemimpin” dan “Setiap pemimpin pasti akan diminta pertanggungjawabannya”.
Wallahu’alam… Smoga bermanfaat..
Jazakillah ukht, atas tausyiah paginya. Masih pengen nge- BLOG, tapi ada telpon dari kos, harus ketemu tante, karena ada sedikit troble dengan komputernya – hasil ketikanya kehapus- padahal buat bahan meeting siang ini..