ke Djogja Pasca Wisuda… 1#

Alhamdulillah diberi kesempatan berkunjung ke Djogja setelah liburan seminggu di Tasik… Djogja makin terik. Belum terasa bedanya ketika aku mengunjungi Djogja pasca wisuda, biasa saja, mungkin salah satu perbedaan yang membuatku tersadar bukan mahasiswa S1 Kampus biru adalah ketika:

  • ketemu teman2, adek kelas ato sodara2 yang tau udah lulus trus mengucapakan selamat dan barakaLLah, amiin smoga ilmu yang diperoleh membawa keberkahan dan bermanfaat untuk kemaslahatan diri dan sekitar ku… dan smoga apa yang dilakukan mendapat ridho Nya…
  • ga punya hak pilih PEMIRA di kampus… klo yang ini mah ya gimana, kata seorang sodara ” bantu dengan do’a ajah ya moy…”
  • Ga punya hak lagi dapet jatah GMC ato SIC  [meskipun boleh aja klo gak ketahuan toh udah bayar mpe Februari koq]…
  • Ga Punya kamar Kosn… Kamar yang selama lebih dari 3 tahun menjadi tempat paling bersahabat dengan ku. ma’lum selama di Djogja ga pernah pindah kosn, cuma sempat pindah kamar sekali aja, dan itu karena kamar lama mau di renovasi… Sedih juga, lihat kamar itu hanya berisi tumpukan kardus2 barang2 yang belum di bawa ke Tasik…

yah mungkin itu hanya salah satu dari beberapa hal yang kuingat…

Selama 4 hari di Djogja kusempatkan untuk menyelesaikan beberapa hal yang tertunda.

Slasa pagi menyelesaikan kontrak dengan seorang desainer [apaan ya? ], Slasa siang ngajak si ukhty ku keliling di Pasar Bringharjo untuk hunting beberapa barang yang ku cari… pesan dan insyaAllah sepekan jadi… [maaf ya chan, ku ajak keliling2… cape ya? ], oya… trus cari kain batik di Mirota batik dan salah satu ramuan Jawa [di TSK mah susah carinya klo pun ada pasti muahal!!]… sebelum pulang mampir minum dawet ayu [se ayu si …. sssttt] dan menyantap lumpia telor dan ayam di depan pasar Bringharjo. Dan sore itu, menjenguk seorang saudara yang habis operasi lengan, padahal sebelumnya beliau bilang lengannya sudah baikkan… Smoga lekas sembuh ya mas, sabar dan tetap tersenyum… [klo senyum udah dari sananya! komentarnya…]

Rabu pagi, menyempatkan ketemu adik2 ku tercinta yang sudah cukup lama tak bersua “maafkan mbak mu ya dek..” . Amanah yang harus segera ku titipkan pada sodara yang lain. Smoga kita semua istiqomah dan ukhuwah ini tetap terjaga, banyak rencana2 kita yang belum tertunaikan renang, jalan2, olah raga, silaturahim, wisata kuliner pun hanya sesekali, keterampilan memasak pun hanya seadanya. Smoga dengan yang baru nanti bisa lebih membantu kalian mengaktualisasikan diri… tetaplah disini , di jalan ini…

Mampir ke RSGM tanpa GMC, cukup mahal ternyata!

trus ke Musola Pasca dan mampir ke Es Eny… Ah kami beli beberapa jenis Es Cinderela, Es Kemesraan, Es Dragon Ball, Es Teh, Bakso Ayam dan yang sejenis Es Klamud lupa nama kerennya…. Alhamdulillah menyejukkan Djogja yang cukup panas terik.

Siangnya ketemu seorang ummi, yang ternyata sodaranya seorang ukhty, teman lama eh… lebih mengagetkan lagi, suaminya satu rumpun dengan ku, ditambah alamat rumahnya ternyata satu daerah… Dan lebih lagi aku cukup kenal baik dengan ibu mertuanya… SubhanaLLah dunia tak selebar daun kelor ya ummi? Dan subhanallah, senangnya bisamenjalin ukhuwah dengan mu… Jazakillah atas tausyiah nya di siang terik itu di sekitar Pandean…

….chan, hotaru jazakumullah udah berkeliling2….jalan2 lagi yuk\ si Poly kayaknya gak kuat diajak lari sekencang hotaru dan berkelana sejauh hotaru…. PR, upgrade kemampuan yang satu itu, kedepan tantangan dan amanah pasti lebih menantang…. Smangat!!

6 thoughts on “ke Djogja Pasca Wisuda… 1#

  1. wuaaaahmmmm… nguantuknya minta ampun. menjejalkan segenap pikiran-pikiran yang belakangan kusadari cuman bayangan. ia yang terus berjalan dalam tahta tertinggi emas, menganggap intan berlian menjadi kerikil dihalaman depan rumahnya. atau menjadikan langit setinggi lututnya akan mendapati dunia hanya sepele. apapun perasaan yang sempat mampir dan mengejawantahkan diri dalam segenap kepusingan kebisingan kehidupanpun akan menjadi layu. selayu daun sawi yang tidak segera dimasak. begitulah perasaan manusia. teramat singkat. teramat mudah pudar oleh waktu. tapi entah mengapa aku teramat sulit untuk melupakan dia yang mengangkatku dari tong sampah. apakah karena kecintaan gila ataukah karena kesyukuranku yang terus menyusuri denyut nadi. ah, sudah biarlah sudah ia berlalu dalam hidupku. toh ini hanya masa yang terus bergulir menunggu waktu titik balik berikutnya. titik nol yang kunantikan dengan bahagia. kuharap engkau juga demikian. dan katakan pada lembayung senjamu itu, agar ia menjagamu ditiap malamnya atau siangnya dengan segenap hitam malam penuh cahaya bintang. ataukah ia akan menjadikanmu sebagai rembulan dilangit hatinya. terlepas dari itusemuanya. engkau ada didalam hati sebagai saudariku. jadi selamat melayarkan perahu-perahu kertas menembus cahaya surga. salamku untuk lembayungmu.

  2. Knapa setiap kali teringatkan tentang mu, dia dan mereka selalu membuat air mata ini menetes dengan mudahnya. Apapun yang mereka katakan tentang kalian, bagiku kalian berharga dan luar biasa, bagiku kalian memiliki tempat khusus di salah satu sudut hatiku, namun aku cukup paham di sudut mana letaknya, hingga jika aku membutuhkan kalian aku akan lebih mudah menemukan kalian lagi… sebagai yang tersimpan dan tak ingin terlupakan…

    benarkah sesingkat itu sodaraku? tak selalu… kau benar tak mudah melupakan sesuatu yang teramat berharga, tapi apakah harus selalu dilupakan? aku memilih menyimpannya saja, seperti yang kubilang disuatu tempat, tak terlihat, tak tersentuh bahkan mungkin aku akan ‘menaruhnya’ jauh di dasar palung terdalam. Namun aku tau letak palung terdalam itu… karena aku lebih memilih tak ingin melupakan apapun. Independen… biarkan berenang bebas lepas di samudra luas tanpa batas…

    insyaAllah salam mu kusampaikan. dan lembayung pun menitipkan salam untuk mu… Saling do’akan sodaraku… Terlepas dari apapun, kau, dia dan awan pun ada dalam hatiku sebagai seorang yang luar biasa dalam kacamataku yang hanya seorang manusia, meskipun tak selalu bisa kupahami…

  3. kapan lagi ke jogja? tahu g, dunia jadi tambah sepi.
    sedang aku, sekarang sepi sendiri. hahaha…. tapi sudah cukup lama aku menyiapkan diri untuk tidak selalu sepi lagi. apa lagi tanpa dirimu. ah saudariku…

    aku ingin senang disegala ruang. karena aku sekarng sendiri. aku tidak ingin sakit sendiri. yah…

    dengan begitu, aku sedang membangun prisma. karna tidak sanggup merentas gerimis yang bening itu. aku hanya mampu menengadahkan wajahku ke langit, sejuk….

    prisma yang bening.dimensiku yang baru. melukis pelangi dengan cahaya putih. cintaku….

  4. duh, nyari tulisan ini susah bgt

    [download completed]

    waduh, dah selesai lg donlodnya
    bsok disambung lg yo

Tinggalkan komentar