Monolog

Alhamdulillah udah Maret, padahal pas Januari kemarin, berniat nulis konsisten minimal satu postingan setiap bulan, dan ternyata tak seringan dulu ya nulisnya. What happened with me? Beberapa pekan pikiran cukup disibukan dengan urusan domestik yang ternyata meningkatkan efek kebaperan yang ga seharusnya terjadi dan terjadi lagi. Udah bukan waktunya baper lihat circle pertemanan yang banyak!!! Percaya aja makin lama circle pertemanan semakin mengerucut, makin tau mana yang benar-benar mampu bertahan, ‘selalu hadir’ meskipun tak selalu bersentuhan secara fisik atau yang punya kemiripan urusan.

Pas lagi pikiran lagi penuh, otomatis harus ada yang dikeluarkan, biar ga sesak. Hey kamu, the one and only who i can tell everything… nyatanya, tetap ada yang tak berani aku ceritakan. Berusaha berkali-kali bilang sama diri sendiri “jangan terlalu cemas berlebihan! apalagi overthingking” . Segera sadar, klo apa yang dipikirkan tak selalu terjadi, bisa saja hanya sebatas pikiran. Segera sadar, sepenuhnya diri manusia itu ada di tangan pemilik skenario, berat/ringan yang ia rasa, Allah yang lebih tau batas kemampuannya.

Just let it flow, slowly, but move faster…

Ada banyak urusan yang harus segera kamu urai benangnya, jangan dibiarkan, klo ga mau makin kusut. Tentukan prioritasmu, mungkin kamu lupa, seperti apa dirimu di masa lalu? Jelas, kamu yang saat ini sudah banyak berubah. Thanks Allah, aku pernah bisa menuliskan apapun yang kurasa, maka saat ini aku baca ulang, sekedar untuk menemukan diriku yang lalu untuk lebih baik.

Tinggalkan komentar